(Fakta Melayu – Asahan) Sudah cukup lama masyarakat Kelurahan Teladan dan Kelurahan Sentang menyampaikan kepada Pemerintah Asahan bahwa jambatan yang dibangun belum lama ini sudah mendekati roboh alis ambruk kata warga sentang yang tidak mau disebutkan namanya, yang jelas ribuan warga setiap hari melintasi Dijembatan ini, dari mulai anak sekolah, PNS, Pegawai Swasta, buruh bahkan petani melintas di jalan ini, mengapa Pemerintah Asahan tidak peka ya kata Ketua LSM Walliyyuddin yang sedang melintas dijembatan tersebut belum lama ini. Pada hal tembok peyangga jembatan telah retak panjang, tanah dibawah pondasi terkikis habis hingga Kedinding cor pondasinya kata Dato’ Yudi.
Benar kata masyarakat sekitarnya, walaupun jembatan itu sudah ringkih alias mau ambruk namun tetap saja banyak yang masih melewati jalan tersebut, hal ini terpaksa mereka lalui karena jarak tempuh dari Kelurahan Sentang menuju Kelurahan Teladan atau sekitarnya yang diwilayah kecamatan Kisaran Timur itu bisa selisih 10 menit lebih, belum resiko lainnya kalau melintas jalan Lintas Sumatera (JALINSUM) bahwa Bus, Truk tronton, dan Bus Trayek jauh AKAP (angkutan kota antar provinsi) yang ugal ugalan juga menjadi pertimbangan warga yang melintasnya. Sehingga warga terpaksa melintas dijembatan yang sudah mau ambruk itu, dan bagi DPRD Asahan khususnya yang dari Dapil Kisaran Timur mengapa tidak peka atas hal itu, apa menunggu adanya korban Kata Silaiman, kalaupun jembatan tersebut bukan melalui APBD Asahan tentu Melalui APBD Provinsi atau APBN usulkanlah segera, jangan seolah olah didiamkan, kami tahu kok sekarang semua partai sedang bereporia atas kemenangan calon nya melawan kotak kosong, yang katanya juga Bupati Asahan menang menjadi calon WaGubsu, nah apalagi buktikanlah antum berpihak pada Rakyat Asahan, Jangan menunggu korban datang pak kata Dato’ Yudi menutup pembicaraan dengan Fakta Melayu.
Apa menunggu ada kejadian yang dapat mengakibatkan hilangnya lebih dahulu nyawa manusia yang tidak berdosa baru diperbaiki, ini seperti sudah menjadi phenomena dimasyarakat saat ini, heboh atau Viral lebih dahulu baru adanya action, kalau pemikiran seperti ini sangat disayangkan, kalau ini kejadian pada tahun 21 an yang lalu, kami masyarakat sangat maklum, karena adanya pendemi covid, sekarang covid sudah masuk botol kosong lagi seperti Jin dan yakinlah tidak mengganggu lagi, nah mengapa alasan tidak ada anggaran, mungkin kalau ada anggaran ADD di kedua kelurahan itu Teladan dan Sentang Insyaallah sudah dialokasikan untuk perbaikan sekedarnya kata tokoh masyarakat setempat. (FM-01)